Minggu, 08 Maret 2015

LATAR BELAKANG PERANG KEDONGDONG


LATAR BELAKANG PERANG KEDONGDONG

Menurut keterangan muhammad muhlas,SE senopati kaprabonan bahwa perang kedongdong itu terjadi sekitar tahun 1811 M-1818 M jauh-jauh hari sebelum  perang diponegoro yaitu pasukan santri melawan penjajah belanda yang di pimpin oleh sultan raja amirul mu’minin raja kacirebonan I, menurut keterangan KH. Muhamad noufal salah satu putra KH. Fuad hasyim dari pesantren buntet menerangkan bahwa yang menelatar belakangi terjadinya perang kedongdong itu ialah setelah sultan hasanudin (kiai salbiyah) raja kasepuhan ke VI keluar dari kraton kasepuhan dan mendirikan pesantren lontang jaya (panjalin lor),maka kraton kasepuhan pada saat itu dikuasai oleh penjajah belanda dan terjadi gejolak politik yang disebut sejarah peteng,karena belanda mengangkat patih untuk menjadi sultan hasanudin raja kasepuhan ke VI yang baru,namun pengangkatan patih sebagai raja kasepuhan ke VI yang baru tidak mendapat simpatik rakyat dan para pejabat kraton,karena mereka tahu bahwa raja yang aslinya masih hidup,maka untuk memuluskan rencananya  belanda berencana untuk menangkap sultan hasanudin (kiai salbiyah)yang berada di pesantren lontang jaya(panjalin lor),namun rencan belanda tersebut telah di ketahui oleh keponakanya sultan raja amirul mukminin raja kacirebonan ke I,maka setelah diketahui bahwa pamannya sultan hasanudin (kiai salbiyah) dalam bahaya beliau langsung turun untuk menyampaikan berita ini kepada pamannya yang berada di pesantren lontang jaya (panjalin lor),kemudian sultan hasanudin(kiai salbiyah)meminta bantuan saudara-saudaranya para kiai dan para santri yang berada di pesantren babakan ciwaringin,pesantren kempek,pesantren balerante,pesantren cikalahang,pesantren benda kerep dan pesantren buntet,atas permintaan sultan hasanudin (kiai salbiyah), maka para kiai dan para santri langsung turun ke pesantren lontang jaya( panjalin lor) untuk mengadakan perlawanan dengan menghadang pasukan serangan belanda di desa kedongdong dan sultan hasanudin(kiai salbiyah) menunjuk sultan raja amirul mukminin sebagai panglima perangnya,sehingga terjadi pertarungan sengit antara pasukan santri melawan pasukan belanda yang membuat belanda kalah dan meninggalkan tanah caruban nagari dan akhirnya cirebon merdeka berkat jasa para kiai dan para santri sampai sekarang menurut catatan sejarah yang dikutip dari PH.van der kemp,bahwa aksi-aksi pemberontakan pada tahun 1818 M yang mengakibatkan terjadinya perang di cirebon bagian barat( perang kedongdong) tersebut dilakukan oleh beberapa kelompok diantaranya ialah:
1.       Kelompok yang di pimpin oleh jabin( ki bagus rangin).
2.       Kelompok yang di pimpin oleh nairem( ki bagus nairem) seorang demang dari desa pagedagan.
3.       Kelompok yang di pimpin oleh ki bagus rangin.
4.       Kelompok yang di pimpin oleh ki bagus serit( romo diwongso).
5.       Kelompok yangdi pimpin oleh bagus kundor putra dari ki bagus rangin.
namun aksi-aksi pemberontakan yang dilakukan oleh kelima kelompok tersebut agar mendapat dukungan dan simpatik rakyat cirebon mereka menggunakan atas nama rama sepo(rama sepuh) dan ada juga yang menggunakan atas nama rama gusti dan pada tanggal 18 juli 1818 M residen servaitus dengan pasukanya bertujuan untuk menangkap rama gusti di rumah seorang ngabei di desa ciputri namun rama gusti dapat meloloskan diri,dalam catatan PH.vn der kemp tidak ada penjelasan siapa yang dimaksud rama sepuh dan rama gusti tersebut? Namun menurut muhammad sirojudin salah satu putra kiai abdul rosyid dari pesantren lontang jaya (panjalin lor)menerangkan bahwa yang di maksud rama sepuh dan rama gusti tersebut di duga orangnya sama,karena sebutan rama sepuh itu panggilan yang lazim di tujukan kepada sultan sepuh( raja) dari kraton kasepuhan dan rama gusti juga merupakan panggilan yang lazim di tujukan kepada seorang sultan(raja), jadi besar kemungkinan yang di maksud rama sepuh dan rama gusti itu adalah sultan hasanudin(raja kasepuhan ke VI) yang keluar dari kraton kasepuhan dan mendirikan pesantren di lontang jaya ( panjalin lor)yang mana dikalangan pesantren  beliau lebih dikenal  dengan sebutan kiai salbiyah,dugaan ini diperkuat oleh keterangan dari pangeran hempi raja kaprabonan yang menerangkan bahwa gelar bagus( tu bagus) adalah gelar yang dianugerahkan kepada para santri yang setia mengikuti dan membantu  perjuangan para sultan (raja) dalam pemberontakan melawanpenjajah belanda.
Dan yang terakhir ada juga pemberontakan yang disebut-sebut di pimpin oleh anak seorang sultan cirebon,siapa sebenarnya yang di maksud anak seorang sultan cirebon menurut PH.van der kemp masih tanda tanya,namun menurut kajian sejarah dari runtutan suatu peristiwa yang terjadi pada perang kedongdong ini penulis menduga ada kemungkinan besar yang di maksud anak seorang sultan cirebon menurut catatan PH.van der kemp itu tidak lain adalah seorang putra mahkota dari kraton kanoman yang bernama sultan carbon raja amirul mukminin yang pada masa itu di nobatkan sebagai raja kacirbonan ke I episode ke II yang oleh sultan hasanudin (kiai salbiyah)  di tunjuk sebagai panglima perang kedongdong.
Setelah cirebon merdeka dari penindasan penjajah belanda para sultan, para pinangeran dan para kiai terus mendirikan pesantren lebih banyak lagi dengan tujuan untuk memperbaiki akhlak keimanan dan keislaman masyarakat yang telah lama dirusak oleh penjajah belanda diantaranya:
1.     Mendirikan pesantren di winong yang didirikan pada tahun 1919  M oleh generasi ke 15 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama kyai hasbullah bin kyai kunawi bin kyai madrawi bin sultan hasanudin(kyai slabiyah)bin sultan matangaji bin sultan zaenudin dua bin sultan zaenudin satu bin sultan jamaludin bin sultan syamsudin bin pangeran abdul karim bin pangeran dzulkifli bin pangeran zaaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.
Menurut KH.roghibul khoirot salah satu putra KH. Mustahdi hasbullah dari pesantren winong menerangkan bahwa para kyai cirebon itu berasal dari keluarga ningrat,jadi para kyai dan keturunanya dimana saja tinggal akan terlihat ningrat dan terpandang di masyarakat.
2.     Mendirikan pesantren di arjawinangun,didirikan oleh ke 15 dari  syarif hidayatullah yang bernama kyai syatori bin kyai sanawi bin kyai abdullah  bin sultan hasanudin(kyai salbiyah) bin sultan matangaji bin sultan zaenudin dua bin sultan zaenudin satu bin sultan jamaludin bin sultan syamsudin bin pangeran bin pangeran abdul karim bin pangeran dzulkifli bin pangeran zaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.
3.     Mendirikan pesantren kyai fatawi di kalimati pada tahun 1994 M oleh generasi ke 16 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama pangeran caruban(ki ageng macan putih) bin KH.harun bin kyai fatawi bin kyai madrawi bin sultan hasannudin(kyai salbiyah) bin sultan matangaji bin sultan zaenudin dua bin sultan zaenudin satu bin sultan jamaludin  bin sultan syamsudin bin pangeran abdul karim bin pangeran dzulkifli bin pangeran zaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.
Menurut kyai harun salah satu putra dari kyai fatawi menerangkan bahwa kyai fatawi itu keturunan dari pesantren lontang jaya (panjalin lor)yang menikah dengan nyai kanim dari desa wargabinangun(kalimati)dan tinggal di kalimati,namun ketika sakit keras beliau berwasiat kepada istrinya jika meninggal dunia beliau minta di kubur di pemakaman keluarga pesantren di lontang jaya(panjalin lor).

Dan masih banyak lagi pesantren-pesantren yang berdiri setelah cirebon merdeka yang belum dapat penulis uraikan dalam artikel ini bahkan setelah indonesia merdeka banyak berdiri pesantren-pesantren diseluruh tanah jawa dan seluruh nusantara seiring perkembangan jaman,maka dari bukti sejarah ini para kyai dan para santri sudah saatnya maju di depan untuk menunjukan jati diri kita demi kemajuan tanah caruban nagari yang kita cintai ini selaku pewaris dari syekh syarif hidayatullah(sunan gunung jati) cirebon dan mari kita rapatkan barisan bersatu untuk melawan antek-antek belanda yang masih tersisa di masa kini,agar kita jangan sampai terjajah lagi di negri kita sendiri.

SEJARAH BERDIRINYA PESANTREN DI CIREBON


SEJARAH BERDIRINYA PESANTREN DI CIREBON

      Menurut sejarah yang di kutip dari P.S sulendraningrat bahwa pesantren di cirebon sudah lama berdiri sebelum berdirinya negara islam cirebon adalah pesantren yang terletak di gunung jati yang didirikan oleh syekh nurjati dan santri yang pernah belajar di pesantren syekh nurjati diantaranya adalah  pangeran walangsungsang (ki kuwu cirebon) nyi mas ratu rara santang(adik ki kuwu cirebon) syekh syarif hidayatullah (sunan gunung jati) syekh magelung sakti,nyi mas ganda sari dan para ki gede-ki gede lainya semuanya pernah belajar di pesanten syekh nurjati berkat kekuatan keimanan dan keislamanya dan seiring perkembangan rakyat yang bermukim di tepian pantai pada tahun 1447 M. Pemukiman tersebut dinamakan duku cirebon dan kepala dukunya disebut kuwu, duku cirebon mayoritas penduduknya beragama islam yang dikelola oleh para santri yang pernah belajar di pesantren syekh nurjati, oleh karena itu pada tahun 1454 M. Duku cirebon diganti namanya menjadi negara islam cirebon dan kepala dukunya adalah ki kuwu cirebon.
      Pada tahun 1479 M. Ki kuwu cirebon menyerahkan kekuasaan negara islam cirebon kepada syekh syarif hidayatullah ( sunan gunung jati) dan sejak negara islam cirebon di pimpin syekh syarif hidayatullah negara islam cirebon diganti namanya menjadi kerajaan caruban nagari, dengan merekrut kigede-kigede dan para santri yang ada di cirebon untuk mengelolah kerajaan caruban nagari dan dengan kekuatan serta semangat para santri yang mendukung penuh semua rencana dan kebijakan syekh syarif hidayatullah, maka pada tanggal 2 april 1482 M. Syekh syarif hidayatullah memproklamasikan bahwa kerajaan caruban nagari merdeka dari kerajaan pajajaran.
      Menurut sejarah yang dikutip  dari hasan basyri dan dari keterangan para kiai di cirebon menerangkan bahwa pada tahun 1667 M. Belanda berhasil menguasai cirebon serta menjajah cirebon dan dimasa penjajahan belanda cirebon terbelenggu dengan segala aktivitas kerajaan di awasi dan diatur oleh belanda bahkan kerajaan caruban nagari di pecah menjadi tiga bagian yaitu : kraton kasepuhan,kraton kanoman dan kraton kacirbonan dan negara dikendalikan oleh belanda, para pejabat kerajaan terkekekang sampai rakyat banyak yang menderita, sehingga para sultan dan para pinangeeran yang hatinya berontak banyak yang keluar dari kraton untuk menyusun kekuatan dengan cara mendirikan pesantren yang lokasinya di tengah hutan untuk mengatur pemberontakan melawan belanda dengan menggunakan taktik perang gerilya diantaranya:


1.     Mendirikan pesantren di babakan ciwaringin yang didirikan oleh generasi ke 7 (tujuh) dari syekh syarif hidayatullah yang bernama pangeran jatiraga(kiai jatira) bin kiai abdulatif bin pangeran welang satu bin pangeran welang dua bin pangeran butat bin pangeran welang satu bin pangeran pasarrean bin syekh syarif hidayatullah. Menurut kiai abdul rosyid salah satu putra keturunan dari pesantren lontang jaya (panjalin lor)menerangkan bahwa nama kiai jatira itu adalah merupakan nama samaran yang diambil dari singkatan nama pangeran jati raga.
2.     Mendirikan pesantren di buntet,didirikan oleh generasi ke 11 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama kiai muqoyim bin kyai abdul hadi bin kyai umbara bin kyai abdurahman bin kyai abdurajaq bin kiai adnan bin pangeran welang satu bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.
3.     Mendirikan pesantren di kempek,didirikan oleh generasi ke 12 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama kyai harun bin Ny. Khofsiah binti Ny. Khodijah binti Ny.kholifah binti pangeran jatiraga (kiai jatira)bin kyai abdulatif bin pngeran welang dua bin pangeran butat bin pangeran welang satu bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.
4.       Mendirikan pesantren di benda kerep,didirikan oleh generasi ke 12 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama kyai khotib sani(mba soleh) bin sultan matangaji bin sultan zaenudin dua bin sultan zaenudin satu bin sultan raja jamaludin bin sultan raja samsudin bin pangeran abdul karim bin dzulkifli bin pangeran zaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah. Menerangkan  bahwa menurut kyai ahmad salah satu putra KH.hasa dari pesantren benda kerep menerangkan bahwa kyai kotib sani itu bukan nama aslinya tapi merupakan jabatan khotib jum’at di masjid agung hyangcipta rasa cirebon yang pda masa itu sebagai khotib awal ki kriyan dan sebagai khotib sani dijabat oleh mbah solleh.
5.       Mendirikan pesantren di lontang jaya(panjalin lor) didirikan oleh generasi ke 12 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama sultan hasanudin(kiai salbiyah)raja kasepuhan ke VI bin sultan matangaji bin sultan jaenudin satu bin sultan jamaludin bin sultan syamsudin bin pangeran abdul karim bin pangeran dzulkifli bin zaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.menurut kiai abdul rosyid salah satu putra keturunan dari pesantren lontang jaya(panjalin lor)menerangkan bahwa nama kiai salbiyah itu merupakan nama samaran yang diambil dari nama istrinya yang bernama Nyai salbiyah.
6.       Mendirikan pesantren di cikalahang, didirikan oleh generasi ke 13 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama kiai madrawi bin sultan hasanudin (kiai salbiyah)bin sultan matangaji bin sultan zaenudin dua  bin sultan zaenudin satu bin sultan jamaludin bin sultan syamsudin bin pangeran abdul karim bin pangeran dzulkifli bin  pangeran zaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.
7.       Mendirikan pesantren di balarante,yang didirikan oleh generasi ke 13 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama kiai rumli bin pangeran nurtijan bin pangeran bantar bin pangeran dasim bin pangeran kamal bin pangeran madsar bin sultan badrudin bin pangeran abdul karim bin pangeran dzulkifli bin pangeran zaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah. Menurut KH. Raden FW. Anom kusumajati bahwa pesantren balerante didirikan diatas tanah waqaf pemberian dari pangeran patih kraton kasepuhan dimasa sultan matangaji raja kasepuha ke V.
Dengan semangat juang para santri yang di gembleng oleh para kiai dari keturunan syekh syarif hidayatullah dengan menggunakan taktik perang gerilya ini terjadi pertempuran melawan penjajah belanda di seluruh tanah cirebon. Diantaranya ialah kalah dalam perang di cirebon barat di desa kedongdong.
            Namun menurut catatan sejarah yang dikutip dari PH. Van
kemp bahwa letkol tacts dengan beslit tanggal 8 februari 1818 No.1 diperintahkan agar tidak mengumumkan kepada publik dan tidak mengirimkan berita kekalahan perang di cirebon kepada kapten elout dan letnan barneman dan sebagai gantinya diperintahkan mengirim berita tentang keberhasilanya memadamkan pemberontakan di maluku. Sehingga peristiwa terjadinya perang kedongdong belum tertulis oleh para sejarawan nasional dalam buku-buku sejarah perjuangan bangsa yang ada di nusantara.

SEJARAH BERDIRINYA KEMBALI KERAJAAN CARUBAN NAGARI


SEJARAH BERDIRINYA KEMBALI KERAJAAN CARUBAN NAGARI

      Berdirinya  kembali kerajaan caruban nagari awalnya adalah sebuah pengguron islam yang didirikan oleh pangeran caruban(ki ageng macan putih) dengan tujuan untuk mengajarkan ilmu agama,ilmu bela diri,ilmu hikmah dan juga ilmu pengobatan untuk meneruskan cita-cita dan perjuangan syekh syarif hidayatullah (sunan gunung jati) dan pengguron tersebut di beri nama pengguron macan putih cirebon.
      Pengguron macan putih cirebon didirikan sejak tahun 1987 M. Oleh pangeran caruban ( ki ageng macan putih) yang pada saat itu masih belajar di perguruan tinggi islam IAIN sunan gunung jati bandung yang masih sangat sederhan dan belum memiliki tempat yang permanen,lalu kemudian pada tahun 1994 M. Pengguron macan putih cirebon membangun sebuah padepokan sebagai sarana pendidikan dan sarana proses belajar mengajar ilmu agama,ilmu bela diri ,ilmu hikmah ,dan ilmu pengobatan yang berlokasi di desa wargabinangun(kalimati)kecamatan kalli wedi kabupaten cirebon dan sejak saat itu pula pengguron macan putih cirebon berubah nama menjadi padepokan macan putih cirebon.
      Kemudian pangeran caruban (ki ageng macan putih) mengembangkan kegiatan padepokan macan putih di bidang ekonomi dengan mendirikan pelayanan klinik pengobatan untuk rakyat yang membutuhkan pengobatan dengan biaya yang relatif murah dan terjangkau untuk semua lapisan masyarakat dan klinik tersebut di beri nama klinik macan putih dengan ijin praktek dari dinkes: no.499/BTR 01/DINKES/2005,dari kejari no.07/0231/DSP-5/03/2005 dan dari BPPT no.503/002.28/BPPT/2009 dari usaha klinik macan putih ini pangeran caruban(ki ageng macan putih) pada tahun 2009 M. Mengembangkan dan memperluas padepokan macan putih cirebon dengan memugar bentuk padepokan macan putih cirebon dengan bentuk yang lebih familiar bernuansa kraton dan seluruh aksesoris yang ada dalam padepokan macan putih cirebon diganti namanya menjadi padepokan macan putih cauban nagari.
      Kemudian pada tahun 2011 M. Pangeran caruban( ki ageng macan putih) berkunjung kepada sultan-sultan yang ada di cirebon yaitu bertemu dengan sultan arief natadiningrat SE. Di kraton kasepuha cirebon, bertemu dengan pangeran patih anom kadiran di kraton kanoman cirebon, dan bertemu sultan  pangeran abdul gani natadiningrat SE. Di kraton kacirbonan cirebon di dalam pertemuan itu pangeran caruban (ki ageng macan putih) manyampaikan tujuanya untuk mendirikan yayasan yang di beri nama “ yayasan macan putih cirebon” dari hasil pertemuan tersebut sepakat untuk segera mendirikan yayasan macan putih cirebon dan menunjuk beberapa pengurus diantaranya dari padepokan macan putih caruban nagari diwakili oleh pangeran caruban( ki ageng macan putih) dan kraton kasepuhan di wakili oleh raden haji tossin soenardi SH. Dan elang imamudin S,Pd dari kraton kacirbononan diwakili oleh sultan pangeran abdul ghani natadiningrat SE. Dan KH. Raden anom kusuma jati dengan nama yayasan macan putih cirebon dengan badan hukum akte notaris no. 04 Tgl.16 desember 2011 dan SK. Mentri hukum dan HAM no. AHU-3021.AH.01.04.2012.
      Kemudian pada tahun 2012 M. Pangeran caruban (kiageng macan putih) membangun kekuatan dan pertahanan dibidang keamanan dan ketertiban dengan membentuk sebuah pasukan yang di beri nama pasukan elit macan putih caruban nagari yang anggotanya di rekrut dari seluruh santri-santri yang belajar di padepokan macan putih caruban nagari dan para simpatisan yang ingin mengabdi di padepokan macan putih caruban nagari.
      Kemudian pada tahun 2013 M. Pangeran caruban ( ki ageng macan putih) mengganti nama padepokan macan putih caruban nagari dengan  nama kraton caruban nagari dengan tujuan meneruskan cita-cita dan perjuangan syekh syarif hidayatullah untuk menjadikan kerajaan caruban nagari sebagai pusat penyebaran dan peradaban islam kembali di tanah jawa dan di seluruh nusantara.
      Kemudian pada tanggal 1 februari tahun 2013 M (tanggal 20 rabbiul awal tahun 1434 H.) bertepatan dengan acara peringatan maulid nabi muhammad SAW yang diselenggarakan oleh kraton caruban nagari,pangeran caruban ( ki ageng macan putih) dalam pidato kerajaanya dihadapan rakyat cirebon dan dihadapan para pejabat desa dan muspika setempat memproklamasikan bahwa kerajaan caruban nagari berdiri kembali dan menyatakan merdeka dari belenggu   belanda dan dari antek-antek belanda yang masih tersisa  dan menobatkan dirinya sebagai raja caruban nagari ke 7( tujuh) melanjutkan jabatan pangeran raja abdul karim( panembahan girilaya) yang bertahta di kraton caruban nagari cirebon dan pada bulan juni tahun 2014 mendapatkan SK prndirian kra ton No:220/603/bangdem dari badan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat (KESBANGLINMAS) kabupaten cirebon.

KERAJAAN CARUBAN NAGARI RUNTUH OLEH PENJAJAH BELANDA


KERAJAAN CARUBAN NAGARI RUNTUH OLEH PENJAJAH BELANDA

            Menurut sejarah yang dikutip dari hasan basyri bahwa pada tahun 1667 M. Setelah belanda berhasil menguasai wilayah sunda kelapa (jaya karta) yang menjadi wilayah kekuasaan kesultanan banten setelah memenangkan pertempuran melawan tentara banten dan bisa menaklukan kesultanan banten dimasa sultan An-Nasr abdul  kohar maka sunda kelapa (jaya karta)diganti namanya oleh belanda menjadi batavia yang sekarang disebut jakarta. Kemudian belanda ingin memperluas jajahanya dengan memasuki wilayah kerajaan caruban nagari yang pasa masa itu di pimpin oleh seorang raja yang bernama pangeran abdul karim ( panembahan girilaya) namun kedatangan penjajah belanda tidak disambut baik oleh kerajaan caruban nagari.
            Kemudian belanda menggunakan politik adu domba,belanda menghasut kerajaan mataram yang pada masa itu dipimpin oleh seorang raja yang bernama sultan Amangkurat I yang sudah lebih dulu dikuasai oleh belanda,karen belanda tahu kalau sultan Amangkurat I adalah mertua dari raja caruban nagari pangeran abdul karim(panembahan girilaya)dengan mengasut bahwa di curigai kerajaan caruban nagari dan banten sedang merintis kekuatan angkatan perangnya untuk memberontak melawan mataram. Lalu sultan Amangkurat I mengundang menantunya panembahan girilaya untuk menghadap ke mataram dengan alasan rindu ingin bertemu anak,menantu,dan cucunya,lalu panembahan girilaya memenuhi undangan mertuanya dengan membawa istri dan anaknya yang bernama pangeran mertawijaya dan pangeran kertawijaya dan untuk sementara kerajaan caruban nagari di amanatkan kepada pangeran wangsakerta putra termuda dari pangeran abdul karim.
            Namun setelah sampai di mataram ternyata bukan undangan kerinduan yang didapatkan akan tetapi hukuman atas kecurigaan  mataram kepada caruban nagari. Akhirnya sultan amangkurat I menahan panembahan girilaya untuk tidak kembali ke caruban ngari  selama-lamanya sampai meninggal dunia dan di kubur di bukit wonogiri pada tahun 1667 M. Selama ditahanya panembahan girilaya (raja caruban nagari ke 6 )oleh sultan Amangkurat I ( raja mataram ), maka belanda bisa menguasai caruban nagari sesuka hatinya dengan mengatas namakan mataram.
            Dan setelah meninggalnya panembahan girilaya,kedua anaknya yang di bawa ikut ke mataram kembali lagi ke caruban nagari. Kemudian setelah ketiga anaknya sudah berkumpul dan berada di caruban nagari,maka belanda melakukan politik adu domba lagi kepada ketiga anak-anak pangeran abdul karim karena ketiga anak-anaknya semuanya merasa paling berhak untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja caruban nagari, maka atas kebijakan sultan banten An-Nasr abdul kohar yang sudah dianggap seketurunan dan disertai campur tangan belanda,maka kerajaan caruban nagari di pecah menjadi tiga bagian:
1.     Kraton kasepuhan dipegang oleh pangeran mertawijaya dengan gelar sultan raja syamsudin,pusat pemerintahan kraton kasepuhan berkedudukan di kraton pakungwati sejak tahun 1667 M. Di masa penjajahan belanda sampai sekarang,kraton pakungwati dibangun oleh ki kuwu cirebon pada tahun 1452 M. Setelah istri ki kuwu cirebon yang bernama dewi indang ayu melahirkan seorang putri pertama yang bernama ratu mas pakungwati,kraton pakungwati sejak tahun 1452 M.- 1667 M. Dimasa pemerintahan negara islam ciebo sejak tahun 1479 M.-1667 M. Dimasa pemerintahan syekh syarif hidayatullah sampai pada pemerintahan pangeran abdul karim (panembahan girilaya) kraton pakungwati sebagai pusat pemerintahan kerajaan caruban nagari.
2.     Kraton kanoman dipegang oleh pangeran kertawijaya dengan gelar sultan muhammad badrudin,pusat pemerintahan kraton kanoman berkedudukan di witana (awit ana ) lemah wungkuk sejak tahun 1667 M. Di masa penjajahan belanda sampai sekarang,witana (awit ana) dibangun oleh ki kuwu cirebon pada tanggal 1 muharrom tahu 1447 M. Dimasa cirebon masih menjadi wilayah kekuasaan kerajaan pajajaran, witana (awit ana) sebagai tempat kediaman ki kuwu cirebon dan keluarganya, witana (awit ana) sejak tahun 1447 M. -1452 M> di masa pwemerintahan ki kuwu cirebon sebagai pusat pemerintahan duku cirebon dipindah ke kraton pakungwati dan untuk mengenang sejarah berdirinya witana (awit ana ) ini maka setiap tanggal 1 muharrom oleh pemerintah kota cirebon di peringati sebagai hari jadi kota cirebon.
3.     Kraton kacirbonan dipegang oleh pangeran wangsakerta dengan gelar panembahan topati. Hal ini karena sesuai dengan kesepakatan bahwa yang memperoleh gelar sultan hanya kasepuhan dan kanoman,pusat pemerintahan kraton kacirbonan berkedudukan di jalan pulasaren kota cirebon sejak tahun 1667 M.  Di masa penjajahan belanda sampai sekarang,kraton kacirbonan di bangun pada tahun 1667 M. Oleh penjajah belanda di masa pemerintahan pangeran wangsakerta (panembahan topati).
Dan sejak saat itu pula kerajaan caruban nagari lama-kelamaan mulai dilupakan dan tidak di kenal lagi oleh masyarakat cirebon di bawah kekuasaan penjajah belanda,kraton kacirbonan dimasa kepemimpinan dinasti panembahan topati hanya berjalan sampai 3 generasi yaitu: panembahan topati,pangeran mohammad arifin dan pangeran sendang kemuning lalu berhenti karena tidak memiliki keturunan.
      Dan menurut elang blue gun (bulgon) dari kraton kacirbonan menerangkan bahwa sejak tahun 1808 M. Kraton kacirbonan diaktifkan kembali kepemerintahanya untuk kedua kali oleh sultan carbon pangeran raja amirul mu’minin sampai tahun 1814 M. Karena sejak tahun 1814 M. Sultan carbon pangeran raja amirul mu’minin keluar dari kraton kacirbonan untuk ikut bergabung dengan para santri dalam pemberontakan melawan penjajah belanda dan sejak saat itu pula kraton kacirbonan dikuasai oleh penjajah belanda.