KERAJAAN PAJAJARAN RUNTUH OLEH KERAJAAN CARUBAN NAGARI

KERAJAAN PAJAJARAN RUNTUH OLEH KERAJAAN CARUBAN NAGARI

Menurut sejarah yang dikutip dari ps.sulendraningrat bahwa sejak diproklamasikanya kerajaan caruban nagari merdeka dan menolak membayar pajak/upeti kepada kerajaan pajajaran pada tahun 1479 M. Hal ini membuat murka prabu siliwangi selaku raja penguasa kerajaan pajajaran dan prabu siliwangi menurunkan beberapa kali utusan dari para gegedeng untuk menemui raja caruban nagari syekh syarif hidayatullah untuk menyampaikan tantangan bahwa kerajaan pajajaran siap perang dengan kerajaan caruban nagari namun para utusan tersebut tidak pernah kembali ke pajajaran karena sudah memeluk agama islam,kemudian mengutus dipati palimanan untuk menyampaikan ptanptangan perang dan berhasil menemui syekh syarif hidayatullah lalu tantangan dari prabu siliwangi oleh syekh syarif hidayatullah ,kemudian prabu siliwangi memerintahkan prabu cakraningrat (raja galuh)selaku kerajaan bawahan pajajaran yang lebih dekat dengan krajaan caruban nagari.

            Kemudian dengan mengerahkan pasukan yang ada dan dibantu dengan pasukan dari kerajaan demak syekh syarif hidayatullah harus mengatur strategi perang yang jitu untuk menghadapi pasukan perang pajajaran karena menyadari bahwa pajajaran adalah merupakan kerajaan terbesar dan terkuat di tanah jawa,oleh karena itu untuk menghindari pertumpahan darah dan jatuhnya korban yang lebih banyak di medan perang,maka menurut ilham yang diterima oleh pangeran caruban(ki ageng macan putih) bahwa syekh syarif hidayatullah membentuk pasukan tambahan dengan mengumpukan para santri santrinya yang dianggap cakap dan tangguh diseluruh wilayah cirebon atau yang disebut para kigede dan diberi julukan pasukan elit macan putih dan pasukan ini diberi tugas khusus untuk melakukan perang tanding satu lawan satu dengan para petinggi kerajaan pajajaran.

            Diantaranya perintah perang tanding itu adalah ki kuwu menghadapi dipati palimanan, Nyi mas gandasari menghadapi raja galuh,syekh syarif magelung sakti menghadapi dipati pandewawangi,arya kemuning menghadapi adipati kiban,kigede kejoran menghadapi arya setyaka,kigede suranenggala menghadapi pati bangong,kigede jagabaya menghadapi dipati sara dan seterusnya.

            Dengan keberanin dan ketangguhan pasukan elit macan putih ini terbukti para petinggi kerajaan pajajaran dapat ditekuk dan ditaklukan oleh para kigedeng kemudian pasukan perang kerajaan pajajaran bertekuk lutut dan menyerah dihadapan para ki gede bahkan panglima perang pajajaran prabu cakra ningrat(raja galuh)berhasil ditangkap dan ditaklukan oleh para ki gede dan akhirnya prabu cakra ningrat memeluk agama islam,maka sejak saat itu  pula wilayah kerajaan pajajaran jatuh menjadi wilayah kekuasaan kerajaan caruban nagari yang kekuasaanya meliputi wilayah tiga cirebon,tanah parahyangan,tanah pasundan,sunda kelapa (jakarta) dan banten.

            Kemudian ki kuwu mengajak keponakanya atau menantunya syekh syarif hidayatullah untuk menemui eyangnya prabu siliwangi agar mau memeluk agama islam,namun niat ki ki kuwu dan syekh syarif hidayatullah ini untuk datang ke kerajaan pajajaran untuk mengajak dirinya masuk islam sudah terdengar oleh prabu siliwangi kemudian prabu siliwangi beserta para petinggi kerajaan menyembunyikan diri dengan cara merubah kraton pajajaran menjadi hutan belantara.