KERAJAAN CARUBAN NAGARI RUNTUH OLEH PENJAJAH BELANDA
Menurut sejarah yang dikutip dari
hasan basyri bahwa pada tahun 1667 M. Setelah belanda berhasil menguasai wilayah
sunda kelapa (jaya karta) yang menjadi wilayah kekuasaan kesultanan banten
setelah memenangkan pertempuran melawan tentara banten dan bisa menaklukan
kesultanan banten dimasa sultan An-Nasr abdul
kohar maka sunda kelapa (jaya karta)diganti namanya oleh belanda menjadi
batavia yang sekarang disebut jakarta. Kemudian belanda ingin memperluas
jajahanya dengan memasuki wilayah kerajaan caruban nagari yang pasa masa itu di
pimpin oleh seorang raja yang bernama pangeran abdul karim ( panembahan
girilaya) namun kedatangan penjajah belanda tidak disambut baik oleh kerajaan
caruban nagari.
Kemudian belanda menggunakan politik
adu domba,belanda menghasut kerajaan mataram yang pada masa itu dipimpin oleh
seorang raja yang bernama sultan Amangkurat I yang sudah lebih dulu dikuasai
oleh belanda,karen belanda tahu kalau sultan Amangkurat I adalah mertua dari
raja caruban nagari pangeran abdul karim(panembahan girilaya)dengan mengasut
bahwa di curigai kerajaan caruban nagari dan banten sedang merintis kekuatan
angkatan perangnya untuk memberontak melawan mataram. Lalu sultan Amangkurat I
mengundang menantunya panembahan girilaya untuk menghadap ke mataram dengan
alasan rindu ingin bertemu anak,menantu,dan cucunya,lalu panembahan girilaya
memenuhi undangan mertuanya dengan membawa istri dan anaknya yang bernama
pangeran mertawijaya dan pangeran kertawijaya dan untuk sementara kerajaan
caruban nagari di amanatkan kepada pangeran wangsakerta putra termuda dari
pangeran abdul karim.
Namun setelah sampai di mataram
ternyata bukan undangan kerinduan yang didapatkan akan tetapi hukuman atas
kecurigaan mataram kepada caruban
nagari. Akhirnya sultan amangkurat I menahan panembahan girilaya untuk tidak
kembali ke caruban ngari selama-lamanya
sampai meninggal dunia dan di kubur di bukit wonogiri pada tahun 1667 M. Selama
ditahanya panembahan girilaya (raja caruban nagari ke 6 )oleh sultan Amangkurat
I ( raja mataram ), maka belanda bisa menguasai caruban nagari sesuka hatinya
dengan mengatas namakan mataram.
Dan setelah meninggalnya panembahan
girilaya,kedua anaknya yang di bawa ikut ke mataram kembali lagi ke caruban
nagari. Kemudian setelah ketiga anaknya sudah berkumpul dan berada di caruban
nagari,maka belanda melakukan politik adu domba lagi kepada ketiga anak-anak
pangeran abdul karim karena ketiga anak-anaknya semuanya merasa paling berhak
untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja caruban nagari, maka atas
kebijakan sultan banten An-Nasr abdul kohar yang sudah dianggap seketurunan dan
disertai campur tangan belanda,maka kerajaan caruban nagari di pecah menjadi
tiga bagian:
1.
Kraton kasepuhan
dipegang oleh pangeran mertawijaya dengan gelar sultan raja syamsudin,pusat
pemerintahan kraton kasepuhan berkedudukan di kraton pakungwati sejak tahun
1667 M. Di masa penjajahan belanda sampai sekarang,kraton pakungwati dibangun
oleh ki kuwu cirebon pada tahun 1452 M. Setelah istri ki kuwu cirebon yang
bernama dewi indang ayu melahirkan seorang putri pertama yang bernama ratu mas
pakungwati,kraton pakungwati sejak tahun 1452 M.- 1667 M. Dimasa pemerintahan
negara islam ciebo sejak tahun 1479 M.-1667 M. Dimasa pemerintahan syekh syarif
hidayatullah sampai pada pemerintahan pangeran abdul karim (panembahan
girilaya) kraton pakungwati sebagai pusat pemerintahan kerajaan caruban nagari.
2.
Kraton kanoman
dipegang oleh pangeran kertawijaya dengan gelar sultan muhammad badrudin,pusat
pemerintahan kraton kanoman berkedudukan di witana (awit ana ) lemah wungkuk
sejak tahun 1667 M. Di masa penjajahan belanda sampai sekarang,witana (awit
ana) dibangun oleh ki kuwu cirebon pada tanggal 1 muharrom tahu 1447 M. Dimasa
cirebon masih menjadi wilayah kekuasaan kerajaan pajajaran, witana (awit ana)
sebagai tempat kediaman ki kuwu cirebon dan keluarganya, witana (awit ana)
sejak tahun 1447 M. -1452 M> di masa pwemerintahan ki kuwu cirebon sebagai
pusat pemerintahan duku cirebon dipindah ke kraton pakungwati dan untuk
mengenang sejarah berdirinya witana (awit ana ) ini maka setiap tanggal 1
muharrom oleh pemerintah kota cirebon di peringati sebagai hari jadi kota
cirebon.
3.
Kraton kacirbonan
dipegang oleh pangeran wangsakerta dengan gelar panembahan topati. Hal ini
karena sesuai dengan kesepakatan bahwa yang memperoleh gelar sultan hanya
kasepuhan dan kanoman,pusat pemerintahan kraton kacirbonan berkedudukan di
jalan pulasaren kota cirebon sejak tahun 1667 M. Di masa penjajahan belanda sampai
sekarang,kraton kacirbonan di bangun pada tahun 1667 M. Oleh penjajah belanda
di masa pemerintahan pangeran wangsakerta (panembahan topati).
Dan sejak saat itu pula kerajaan caruban nagari
lama-kelamaan mulai dilupakan dan tidak di kenal lagi oleh masyarakat cirebon
di bawah kekuasaan penjajah belanda,kraton kacirbonan dimasa kepemimpinan
dinasti panembahan topati hanya berjalan sampai 3 generasi yaitu: panembahan
topati,pangeran mohammad arifin dan pangeran sendang kemuning lalu berhenti
karena tidak memiliki keturunan.
Dan menurut
elang blue gun (bulgon) dari kraton kacirbonan menerangkan bahwa sejak tahun
1808 M. Kraton kacirbonan diaktifkan kembali kepemerintahanya untuk kedua kali
oleh sultan carbon pangeran raja amirul mu’minin sampai tahun 1814 M. Karena
sejak tahun 1814 M. Sultan carbon pangeran raja amirul mu’minin keluar dari
kraton kacirbonan untuk ikut bergabung dengan para santri dalam pemberontakan
melawan penjajah belanda dan sejak saat itu pula kraton kacirbonan dikuasai
oleh penjajah belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar