Minggu, 08 Maret 2015

KERAJAAN CINA TAKLUK PADA KERAJAAN CARUBAN NAGARI


KERAJAAN CINA TAKLUK PADA KERAJAAN CARUBAN NAGARI

Menurut sejarah yang dikutip dari p.s sulendraningrat bahwa pada suatu waktu syekh syarif hidayatullah berkunjung ke negara cina,dipinggir pantai beliau mendatangi pengrajin piring keramik lalu diajaknya masuk islam dan pengrajin piring keramik tersebut menerima ajakan syekh syarif hidayatullah,kemudian beliau meneruskan perjalananya bertemu pengrajin penikmbal poci lalu diajaknya pula masuk islam dan pengrajin penimbal poci tersebut mau menerima ajakan syekh syarif hidayatullah sampai menuju ibu kota tartar,dan beliau brhasil mengislamkan rakyat dan pembesar tartar,kemudian untuk beberapa waktu beliau bermukim di tartar sehingga terkenal bahwa syekh syarif hidayatullah seorang yang sakti dan bijaksana,sampai berita itu terdengar dalam kraton sri maharaja ong te ratu agung negara cina,lalu sri maharaja ong te mengumpulkan wadyabalanya dan berkata kepada kian patih aku mendengar ada seorang pendeta baru yang konon katanya terkenal sakti dan bijaksanya,sekarang untuk menghadap saya dan jangan sampai tidak terbawa,kemudian kian patih segera melaksanakan tugasnya menuju negara tartar dan menemui syekh syarif hidayatullah dengan keadaan  gesa lalu syekh syarif hidayatullah bertanya “hai patih ada kepentingan apa kamu menemui saya?”patih menjawab”saya diutus oleh sri maharaja  untuk menemui seorang pendeta baru yang terkenal untuk di bawa  menghadap sri maharaja apakah benar kamu orangnya,siapa dan darimana asalnya?”dijawab”syekh syarif hidayatullah namaku,aku datang dari pulau jawa,cirebon tempatnya kalau demikian adanya silahkan pati pulang saja duluan nanti saya akan segera menyusul,lalu patih mematuhinya dengan segera mempercepat perjalananya.
            Namun apa yang terjadi sangat mengejutkan hati sang patih,karena ketika hendak menghadap dan melaporkan hasil pertemuanya dengan syekh syarif hidayatullah kepada sri maharaja ongte, ternyata syekh syarif hidayatullah sudah lebih dulu datang dan menghadap kepada sri maharaja ongte ,lalu sri maaharaja ongte bertanya”wahai pati apakah benar ini orangnya pendeta terkenal sakti dan bijaksana itu?”pati menjawab”benar yang mulia”sambil hatinya merasa terheran heran,lalu sri maharaja ongte hendak menguji kesaktian syekh syarif hidayatullah dengan cara manipulasi yaitu putrinya yang bernama ongten yang masih gadis perutnya dipasang bokor kuningan dan didandani layaknya wanita yang sedang hamil,lalu dipanggilnya ongtien untuk menghadap di paseban,kemudian sri maharaja ongte bertanya kepada syekh syarif hidayatullah dengan panggilan pendeta”hai pendeta,menurut kamu putriku ini perutynya besar apakah karena mengandung apakah karena penyakit?kalau mengandung siapa laki-lakinya,kalau penyakit apa obatnya?” syekh syarif hidayatullah merasakan betul bahwa dirinya sedang benar-benar di uji dan akan dipermalukan di depan para wadyabalanya,lalu syekh syarif hidayatullah sambil berdoa kepada  ALLAH SWT.semoga jawabanya bisa terbukti dan bisa menjadi kenyataan pahit bagi sri maharaja ong te sendiri atau yang biasa disebut senjata makan tuan,lalu dengan tegas syekh syarif hidayatullah menjawab”putri tuan mengandung karena kuasa ALLAH tanpa lawan jenis dan seketika itu pula sri maharaja ong te murka mendengar jawaban dari syekh syarif hidayatullah karena jawabanya dianggap omong kosong dan diusir dari paseban maharaja ong te, lalu syekh syarif hidayatullah segera pulang meneruskan perjalanya namun betapa terkejut dan malunya dihadapan para wadyabalanya ,karena sri maharaja ong te membuka dandanan diperut putrinya ternyata bokor kuningan yang dipasang diperut putrinya lenyap dan jadi mengandung sesungguhnya, ong te terbengong-bengong dan keheranan sekali,karena sang putri china jatuh cinta kepada syekh syarif hidayatullah siang malam menangis karena tidak ada yang terlihat selain bayangan syekh syarif hidayatullah.
            Ong te segera menyebar wadyabalanya untuk mencari syekh syarif hidayatullah di negara tartar namun sudah tidak ada,sang putri china sangat rindu dan berkata “demi ayahanda prabu,aku lebih baik mati berserah jiwa dan raga dari pada hidup tanpa guna kalau tidak jadi satu dan menikah dengan pendeta muda itu,kalau diijinkan saya akan menyusul sendiri ke pulau jawa “sang prabu kehilangan sekali sebab kalau tidak dituruti niscaya sang putri akan bunuh diri.
            Sang prabu segera memanggil kian patih “hai patih,engkau antarkan putriku ong tien untuk menemui pendeta muda yang berada di  pulau jawa dan bawalah seorang bupati, 1.500 wadyabalanya dan tiga kapal,isilah guci panjang,kong,jembangan dan uang.kelak jika sudah bertemu dengan pendeta muda itu dimohon pulang ke negara tartar,lima negara yang aku miliki sungguh akan aku serahkan untuk mengabdi pada pendeta muda dan kalau putriku suka dipulau jawa supaya diserahkan”dan tetap bermukim di pulau jawa untuk mengabdi di pulau jawa untuk mengabdi kepada pendeta muda”kian patih mengucap sandika lalu sang putri masuk kedalam kapal meneruskan perjalanya di iringi 1.500 wadyabalany beserta barang-barang bawaanya berlayar menuju pulau jawa,cirebon tujuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar