Minggu, 08 Maret 2015

LATAR BELAKANG PERANG KEDONGDONG


LATAR BELAKANG PERANG KEDONGDONG

Menurut keterangan muhammad muhlas,SE senopati kaprabonan bahwa perang kedongdong itu terjadi sekitar tahun 1811 M-1818 M jauh-jauh hari sebelum  perang diponegoro yaitu pasukan santri melawan penjajah belanda yang di pimpin oleh sultan raja amirul mu’minin raja kacirebonan I, menurut keterangan KH. Muhamad noufal salah satu putra KH. Fuad hasyim dari pesantren buntet menerangkan bahwa yang menelatar belakangi terjadinya perang kedongdong itu ialah setelah sultan hasanudin (kiai salbiyah) raja kasepuhan ke VI keluar dari kraton kasepuhan dan mendirikan pesantren lontang jaya (panjalin lor),maka kraton kasepuhan pada saat itu dikuasai oleh penjajah belanda dan terjadi gejolak politik yang disebut sejarah peteng,karena belanda mengangkat patih untuk menjadi sultan hasanudin raja kasepuhan ke VI yang baru,namun pengangkatan patih sebagai raja kasepuhan ke VI yang baru tidak mendapat simpatik rakyat dan para pejabat kraton,karena mereka tahu bahwa raja yang aslinya masih hidup,maka untuk memuluskan rencananya  belanda berencana untuk menangkap sultan hasanudin (kiai salbiyah)yang berada di pesantren lontang jaya(panjalin lor),namun rencan belanda tersebut telah di ketahui oleh keponakanya sultan raja amirul mukminin raja kacirebonan ke I,maka setelah diketahui bahwa pamannya sultan hasanudin (kiai salbiyah) dalam bahaya beliau langsung turun untuk menyampaikan berita ini kepada pamannya yang berada di pesantren lontang jaya (panjalin lor),kemudian sultan hasanudin(kiai salbiyah)meminta bantuan saudara-saudaranya para kiai dan para santri yang berada di pesantren babakan ciwaringin,pesantren kempek,pesantren balerante,pesantren cikalahang,pesantren benda kerep dan pesantren buntet,atas permintaan sultan hasanudin (kiai salbiyah), maka para kiai dan para santri langsung turun ke pesantren lontang jaya( panjalin lor) untuk mengadakan perlawanan dengan menghadang pasukan serangan belanda di desa kedongdong dan sultan hasanudin(kiai salbiyah) menunjuk sultan raja amirul mukminin sebagai panglima perangnya,sehingga terjadi pertarungan sengit antara pasukan santri melawan pasukan belanda yang membuat belanda kalah dan meninggalkan tanah caruban nagari dan akhirnya cirebon merdeka berkat jasa para kiai dan para santri sampai sekarang menurut catatan sejarah yang dikutip dari PH.van der kemp,bahwa aksi-aksi pemberontakan pada tahun 1818 M yang mengakibatkan terjadinya perang di cirebon bagian barat( perang kedongdong) tersebut dilakukan oleh beberapa kelompok diantaranya ialah:
1.       Kelompok yang di pimpin oleh jabin( ki bagus rangin).
2.       Kelompok yang di pimpin oleh nairem( ki bagus nairem) seorang demang dari desa pagedagan.
3.       Kelompok yang di pimpin oleh ki bagus rangin.
4.       Kelompok yang di pimpin oleh ki bagus serit( romo diwongso).
5.       Kelompok yangdi pimpin oleh bagus kundor putra dari ki bagus rangin.
namun aksi-aksi pemberontakan yang dilakukan oleh kelima kelompok tersebut agar mendapat dukungan dan simpatik rakyat cirebon mereka menggunakan atas nama rama sepo(rama sepuh) dan ada juga yang menggunakan atas nama rama gusti dan pada tanggal 18 juli 1818 M residen servaitus dengan pasukanya bertujuan untuk menangkap rama gusti di rumah seorang ngabei di desa ciputri namun rama gusti dapat meloloskan diri,dalam catatan PH.vn der kemp tidak ada penjelasan siapa yang dimaksud rama sepuh dan rama gusti tersebut? Namun menurut muhammad sirojudin salah satu putra kiai abdul rosyid dari pesantren lontang jaya (panjalin lor)menerangkan bahwa yang di maksud rama sepuh dan rama gusti tersebut di duga orangnya sama,karena sebutan rama sepuh itu panggilan yang lazim di tujukan kepada sultan sepuh( raja) dari kraton kasepuhan dan rama gusti juga merupakan panggilan yang lazim di tujukan kepada seorang sultan(raja), jadi besar kemungkinan yang di maksud rama sepuh dan rama gusti itu adalah sultan hasanudin(raja kasepuhan ke VI) yang keluar dari kraton kasepuhan dan mendirikan pesantren di lontang jaya ( panjalin lor)yang mana dikalangan pesantren  beliau lebih dikenal  dengan sebutan kiai salbiyah,dugaan ini diperkuat oleh keterangan dari pangeran hempi raja kaprabonan yang menerangkan bahwa gelar bagus( tu bagus) adalah gelar yang dianugerahkan kepada para santri yang setia mengikuti dan membantu  perjuangan para sultan (raja) dalam pemberontakan melawanpenjajah belanda.
Dan yang terakhir ada juga pemberontakan yang disebut-sebut di pimpin oleh anak seorang sultan cirebon,siapa sebenarnya yang di maksud anak seorang sultan cirebon menurut PH.van der kemp masih tanda tanya,namun menurut kajian sejarah dari runtutan suatu peristiwa yang terjadi pada perang kedongdong ini penulis menduga ada kemungkinan besar yang di maksud anak seorang sultan cirebon menurut catatan PH.van der kemp itu tidak lain adalah seorang putra mahkota dari kraton kanoman yang bernama sultan carbon raja amirul mukminin yang pada masa itu di nobatkan sebagai raja kacirbonan ke I episode ke II yang oleh sultan hasanudin (kiai salbiyah)  di tunjuk sebagai panglima perang kedongdong.
Setelah cirebon merdeka dari penindasan penjajah belanda para sultan, para pinangeran dan para kiai terus mendirikan pesantren lebih banyak lagi dengan tujuan untuk memperbaiki akhlak keimanan dan keislaman masyarakat yang telah lama dirusak oleh penjajah belanda diantaranya:
1.     Mendirikan pesantren di winong yang didirikan pada tahun 1919  M oleh generasi ke 15 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama kyai hasbullah bin kyai kunawi bin kyai madrawi bin sultan hasanudin(kyai slabiyah)bin sultan matangaji bin sultan zaenudin dua bin sultan zaenudin satu bin sultan jamaludin bin sultan syamsudin bin pangeran abdul karim bin pangeran dzulkifli bin pangeran zaaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.
Menurut KH.roghibul khoirot salah satu putra KH. Mustahdi hasbullah dari pesantren winong menerangkan bahwa para kyai cirebon itu berasal dari keluarga ningrat,jadi para kyai dan keturunanya dimana saja tinggal akan terlihat ningrat dan terpandang di masyarakat.
2.     Mendirikan pesantren di arjawinangun,didirikan oleh ke 15 dari  syarif hidayatullah yang bernama kyai syatori bin kyai sanawi bin kyai abdullah  bin sultan hasanudin(kyai salbiyah) bin sultan matangaji bin sultan zaenudin dua bin sultan zaenudin satu bin sultan jamaludin bin sultan syamsudin bin pangeran bin pangeran abdul karim bin pangeran dzulkifli bin pangeran zaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.
3.     Mendirikan pesantren kyai fatawi di kalimati pada tahun 1994 M oleh generasi ke 16 dari syekh syarif hidayatullah yang bernama pangeran caruban(ki ageng macan putih) bin KH.harun bin kyai fatawi bin kyai madrawi bin sultan hasannudin(kyai salbiyah) bin sultan matangaji bin sultan zaenudin dua bin sultan zaenudin satu bin sultan jamaludin  bin sultan syamsudin bin pangeran abdul karim bin pangeran dzulkifli bin pangeran zaenul abidin bin pangeran zaenul arifin bin pangeran pasarean bin syekh syarif hidayatullah.
Menurut kyai harun salah satu putra dari kyai fatawi menerangkan bahwa kyai fatawi itu keturunan dari pesantren lontang jaya (panjalin lor)yang menikah dengan nyai kanim dari desa wargabinangun(kalimati)dan tinggal di kalimati,namun ketika sakit keras beliau berwasiat kepada istrinya jika meninggal dunia beliau minta di kubur di pemakaman keluarga pesantren di lontang jaya(panjalin lor).

Dan masih banyak lagi pesantren-pesantren yang berdiri setelah cirebon merdeka yang belum dapat penulis uraikan dalam artikel ini bahkan setelah indonesia merdeka banyak berdiri pesantren-pesantren diseluruh tanah jawa dan seluruh nusantara seiring perkembangan jaman,maka dari bukti sejarah ini para kyai dan para santri sudah saatnya maju di depan untuk menunjukan jati diri kita demi kemajuan tanah caruban nagari yang kita cintai ini selaku pewaris dari syekh syarif hidayatullah(sunan gunung jati) cirebon dan mari kita rapatkan barisan bersatu untuk melawan antek-antek belanda yang masih tersisa di masa kini,agar kita jangan sampai terjajah lagi di negri kita sendiri.

2 komentar:

  1. Assalamualaikum wr.wb . .

    kali ini saya ingin memberi sedikit pengethuan tentang sejarah yang ditutup tutupi karena ada pihak yang tidak menginginkan masyarakat luas mengetahui tentang sejarah ini(sejarah peteng), sejarah ini saya dapat dari guru saya yaitu KI AGENG MACAN PUTIH (PANGERAN CARUBAN).









    BalasHapus
  2. Bagus,nganggo referensi wong lontang jaya pesantren

    BalasHapus